Pembangunan got Langgien Kecamatan Bandar Baru sia-sia
Pembangunan saluran pembuang atau got dengan volume 50 meter yang sumber dananya berasal dari anggaran APBA Provisi Aceh tersebut berlokasi di jalan Lueng Putu Langgien tidak jelas muara dan hilirnya. Selain itu, got tersebut juga dibangun sangat dekat dengan badan jalan sehingga mengganggu pengguna jalan.
"Got itu sebaiknya dibangun di bawah kaki lima toko, akan tetapi sekarang got itu dibangun di jalan, itu jelas sangat mengganggu," kata Bustami HS, anggot DPRK Pidie Jaya dari Fraksi NasDem kepada AJNN di ruang kerjanya Kamis (23/10) sore.
Dia mensensalkan tidak adanya kerja sama antara Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) dengan Satuan Kerja Perangkat Kabupaten (SKPK) Pidie Jaya. Seharusnya kata Bustami, saat akan dilakukan pembangunan got tersebut ada koordinasi antara SKPA propinsi dengan SKPK Pidie Jaya, sehingga pembangunan got tidak sia sia seperti itu.
Dia menambahkan, dengan pembangunan got tersebut saat ini kondisinya sudah lebih tinggi got daripada badan jalan, apalagi ditambah penutup got setinggi 30 cm menambah got tersebut bertambah tinggi lagi dan mengakibatkan air di badan jalan dan di emperan toko toko menjadi tergenang.
"Kalau pemerintah dalam hal ini dinas PU Pidie Jaya jeli saat akan dilakukan pembangunan got tersebut, got tersebut tidak akan sia sia seperti itu," ujarnya.
Dengan kondisi got tersebut, Politisi dari kecamatan Bandar Baru tersebut mensinyalir pembangunan got tersebut dilakukan hanya untuk dapat mengamprah uang tanpa mempertimbangkan asas mamfaat bagi masyarakat.
Pembangunan got tersebut di istilah dalam bahasa Aceh." Watee rubong mangat tawiet, meunyo kajuet keu trieng ka hek ta peupatah, ( waktu masih muda mudah dipatahkan, kalau sudah jadi bambu susah untuk dipatahkan)," ungkapnya dalam bahasa Aceh.
Bahkan kuat dugaannya, proyek pembangunan got tersebut adalah program aspirasi Dewan propinsi Aceh.
IKHSAN PM
Komentar