Pekerja di RS Nagan Raya Tak Terima Gaji Sejak Desember

Sejumlah pekerja mengatakan keterlambatan gaji tersebut berpengaruh terhadap tersendatnya pemenuhan kebutuhan keluarga mereka. Terutama untuk makan dan biaya operasional sekolah anak-anak setiap waktu.
“Kami terpaksa mengutang dengan kerabat,” kata seorang pekerja yang tak mau disebut namanya dengan alasan takut dipecat kepada AJNN, Kamis (17/3).
Akibat penundaan ini membuat utang pada kerabat dan tetangganya menumpuk. Saat ini, tetangga mereka bersedia membantu mereka dengan persyaratan utang itu akan dilunasi jika gaji dibayarkan.
Tak hanya keterlambatan gaji, pekerja RSUD Nagan Raya harus rela menerima potongan gaji tanpa peruntukan jelas. Rata-rata Rp 200 ribu - Rp 400 ribu per bulan. Mereka seharusnya menerima gaji Rp 1,4 juta per bulan, tapi yang dibayarkan hanya Rp1,1 juta.
Direktur RSUD Nagan Raya, Agussyah Putra, membantah tudingan tersebut. Dia memastikan setiap bulan setiap karyawan menerima gaji sesuai ketentuan.
"Tidak benar. Gaji setiap bulan cair, kalau potongan tidak pernah ada kecuali potongan pajak dan potongan kredit bank. Sekarang tenaga di rumah sakit menerima jerih payah pada awal bulan," kata Agussyah. Dia juga membantah tudingan pemotongan kerja.
Komentar